Wednesday, November 9, 2011

KAPAN SAATNYA GANTI BAN???versi balap

>Riding style menentukan keausan ban


Sering Hard Breaking tanpa Engine Brake … Compound Ban depan Cepet Abis
nah ini biasanya sering dialami oleh biker males :mrgreen: atau biker yang menggunakan motor dengan fitur Sliper Clutch. Seperti mbah dengan Hypermotard 796 yang menggunakan APTC clutch sehingga meminimalisir efek engine brake. Konsekwensinya saat mengerem tumpuan energi berada pada ban depan. Akibatnya nggak serta merta ban jadi aus, tetapi komponen ban depan yang mengalami gradasi. Nah ada baiknya bagi biker yang malas menggunakan engine brake sering seringlah melihat kondisi Compound band depan anda.
Efek Engine Brake … Ban Belakang yang jadi tumpuan
sebaliknya umumnya biker yang berpengalaman khususnya pehobi turing akan lebih senang menggunakan efek engine brake. Artinya deselerasi akan ditumpukan pada mesin yang berimbas efek ban belakang yang melambat. Artinya tumpuan beban akan terpusat di ban belakang. Jika merasa seperti ini, nggak ada salahnya rutin memeriksa kompon ban belakang secara berkala.

>Umur ban vs lap time


seperti “rayap” matteo bisa menghabiskan ban dalam waktu kurang dari 40 menit !
Usia ban di tentukan dari kecepatan lap time di sirkuit
terus terang ini merupakan pengalaman mbah sendiri. Umur ban motor di tentukan lewat kecepatan – laptime si pembalap dalam sirkuit. memang ini agak “tricky” tetapi tidak sulit untuk mengetahui umur ban saat digunakan di sirkuit. Dalam hal ini adalah ban Pirelli Super Corsa – tak lain adalah ban yang sama  digunakan dalam kelas World Superstock (WSTK). Di sirkuit sentul 100% pembalap akan memilih ban tipe ini dibandingkan ban tipe lain, termasuk Dunlop yang menjadi ban standar FIM Asia. Terbukti saat menggunakan ban ini pembalap bisa memangkas lap time 1.5 detik lebih cepat ketibang menggunakan ban merk lain.
tiap latihan 40 lap  menghabiskan 1 set Supercorsa 
Berikut : Lapt Time vs Usia Ban (Superbike – Supersport : Pirelli Supercorsa Soft Compound)
Berikut bukanlah hitungan pasti, melainkan hitungan kasar alias kurang lebih. namun mbah bisa pastikan nggak bakal melenceng jauh dari hitung hitungan ini. Tapi ada baiknya dengan me riset speedo meter anda. 1 lap di sentul adalah 3.9 km
  • 3.00 – 2.00  : 120 lap (468 km) +/+
  • 2.00 – 1.55  : 100 lap (390 km) +/-
  • 1.55 – 1.50 : 90 lap (351 km) +/-
  • 1.50 – 1.45 : 70 lap (273 km) +/-
  • 1.45 – 1.40 : 60 lap (234 km) +/-
  • 1.40 – 1.35 : 50 lap (195 km) -/-
  • 1.35 – 1.30 : 40 lap (156 km) -/-
>Melalui indikator pada ban

TWI – Tire Wear Indicator 
umumnya di gunakan pada ban motor yang memiliki profil mengotak alias untuk kegunaan jalan raya. TWI sendiri menuntukan tingkat keausan ban. Maklum mbah sendiri mendapat penjelasan banyak dari bro Nadhi. Pasalnya untuk motor Superbike sendiri TWI relatif jarang di gunakan, melainkan menggunakan pengukuran keausan ban. Yang enaknya di bahas di artikel selanjutnya :D … Jika ke “ausan” ban sudah mencapai “tanda” TWI artinya motor kudu wajib ganti ban.

Lewat Usia Pakai ban … Dari 2 tahun sampai 5 tahun
pada umumnya ban memiliki “tanda lahir” yaitu catatan, minggu dan tahun pembuatan. Pada ban ini, tertera 0911. Artinya ban di buat pada minggu ke 9 tahun 2011. artinya ban masih bisa dipergunakan hingga tahun 2016 minggu ke 9. meski ini relatif. Pasalnya tiap pabrikan memiliki umum tersendiri. Ban Pirelli memiliki usia 5 tahun, sementara ban tipe lain ada yang berusia 2,3 dan 4 tahun. Tetapi ada baiknya setiap 2 tahun sekali ban diganti, mengingat cuaca ekstrim lembab di indonesia bisa merusak ban lebih cepat dari yang diperkirakan.

Sumber:http://indobikermags.com

0 comments:

Post a Comment